Selamat Datang di tngnmerbabu.org

Platform digital resmi Taman Nasional Gunung Merbabu hadir untuk memberikan informasi komprehensif tentang kawasan konservasi terpenting di Jawa Tengah. Situs tngnmerbabu.org menjadi portal utama bagi pendaki dan wisatawan yang ingin mengeksplorasi keindahan alam Gunung Merbabu dengan cara yang bertanggung jawab. Kami berkomitmen menyediakan layanan informasi terkini mengenai jalur pendakian, booking online, dan program konservasi yang sedang berjalan di kawasan seluas 5.820 hektar ini.

Taman Nasional Gunung Merbabu memiliki tiga puncak terkenal yaitu Kenteng Songo, Syarif, dan Triangulasi dengan ketinggian mencapai 3.142 meter di atas permukaan laut. Lima jalur pendakian resmi tersedia untuk memenuhi kebutuhan pendaki pemula hingga berpengalaman melalui Selo, Thekelan, Wekas, Cuntel, dan Suwanting dengan karakteristik medan yang berbeda-beda. Kawasan ini menjadi habitat bagi satwa prioritas seperti rek-rekan, lutung budeng, serta beragam flora endemik termasuk bunga edelweiss yang mempesona di sabana luas pegunungan Jawa.

Upaya Pelestarian Alam Taman Nasional Gunung Merbabu

Rehabilitasi Habitat

Balai TNGMb melaksanakan program rehabilitasi melalui penanaman kembali vegetasi asli di area terdegradasi. Tim konservasi bekerja sama dengan masyarakat lokal menanam bibit pohon endemik. Kegiatan rehabilitasi difokuskan pada kawasan bekas perambahan dan lereng curam untuk mencegah erosi.

tngnmerbabu.org

Monitoring Satwa

Pemantauan populasi satwa prioritas dilakukan secara berkala menggunakan teknologi modern dan survei lapangan. Petugas melakukan tracking khusus untuk rek-rekan dan elang jawa sebagai spesies terancam. Data monitoring digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan konservasi jangka panjang.

Edukasi Masyarakat

Program edukasi konservasi dini dilaksanakan di sekolah-sekolah sekitar kawasan taman nasional. Balai TNGMb mengadakan kunjungan edukatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian alam. Sosialisasi etika pendakian dan konservasi dilakukan melalui berbagai media dan event publik.

tngnmerbabu.org

Penelitian

Kerjasama dengan perguruan tinggi menghasilkan penelitian mendalam tentang keanekaragaman hayati kawasan TNGMb. Penelitian flora anggrek berhasil menemukan 22 spesies dengan 7 jenis baru. Studi filogenetik rek-rekan dan inventarisasi burung memberikan data penting untuk strategi konservasi.

Flora & Fauna Prioritas

Bunga Edelweiss

Edelweiss jawa (Anaphalis javanica) menjadi daya tarik utama pendaki di zona sub-alpin. Bunga ikonik ini tumbuh di ketinggian 2.400-3.142 mdpl dengan bentuk bintang khas. Populasinya terus dipantau mengingat tekanan dari aktivitas pendakian yang meningkat.

Pinus Merkusii

Pohon pinus mendominasi zona hutan pegunungan bawah dengan ketinggian 1.000-1.500 mdpl. Spesies ini memiliki peran penting sebagai habitat berbagai fauna dan pencegah erosi. Kondisi hutan pinus saat ini mengalami perubahan dari habitat asli akibat aktivitas manusia.

tngnmerbabu.org

Cemara Gunung

Casuarina junghuhniana tumbuh di zona hutan pegunungan atas pada ketinggian 1.500-2.400 mdpl. Pohon cemara gunung berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pegunungan. Spesies ini tumbuh bersama puspa dan sowo membentuk komunitas vegetasi khas.

35 Jenis Pohon

TNGMb memiliki kekayaan 35 spesies pohon dari total 135 jenis flora. Keragaman pohon mencakup saninten, kesowo, kemlandingan gunung sebagai spesies prioritas konservasi. Setiap spesies pohon memiliki peran ekologis khusus dalam menjaga stabilitas ekosistem.

tngnmerbabu.org

Rek-rekan (Satwa Prioritas)

Presbytis comata fredericae merupakan satwa endemik TNGMb yang berbeda dari subspecies lain. Habitat rek-rekan berada di sisi timur, tenggara, dan barat laut gunung. Status konservasi kritikal membutuhkan upaya khusus untuk meningkatkan populasi sebesar 10%.

Lutung Budeng

Lutung hitam ini menjadi salah satu primata yang sering dijumpai pendaki. Spesies ini hidup berkelompok dan berperan penting dalam penyebaran biji tumbuhan. Populasi lutung budeng relatif stabil namun tetap memerlukan monitoring berkala.

tngnmerbabu.org

Monyet Ekor Panjang

Primata ini memiliki adaptasi baik terhadap berbagai tipe habitat di TNGMb. Interaksi dengan manusia perlu dikelola untuk mencegah konflik dan ketergantungan pakan. Monitoring perilaku dilakukan untuk memastikan kelestarian populasi alami.

tngnmerbabu.org

106 Jenis Burung

Keanekaragaman avifauna TNGMb mencakup berbagai spesies dari dataran rendah hingga pegunungan tinggi. Elang jawa (Nisaetus bartelsi) menjadi spesies prioritas dengan status konservasi kritis. Program birdwatching dikembangkan sebagai wisata edukatif untuk mendukung konservasi burung.

Tantangan Konservasi Antara Ekowisata dan Pelestarian Alam

Pengembangan ekowisata di TNGMb menghadapi dilema kompleks antara manfaat ekonomi dan risiko ekologis. Peningkatan jumlah pendaki memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat lokal melalui jasa wisata. Namun tekanan terhadap habitat satwa prioritas seperti rek-rekan dan elang jawa semakin meningkat.

Pengelolaan berkelanjutan memerlukan regulasi ketat untuk membatasi kapasitas kunjungan dan mengatur perilaku wisatawan. Degradasi habitat akibat pembuatan jalur tidak resmi dan sampah pendaki menjadi ancaman serius. Balai TNGMb terus memperkuat sistem zonasi dan edukasi untuk menyeimbangkan konservasi dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Data Taman Nasional Gunung Merbabu

Taman Nasional Gunung Merbabu ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.3623/Menhut-VII/KUH/2014 dengan luas 5.820,49 hektar. Kawasan ini mencakup wilayah administratif tiga kabupaten di Jawa Tengah.

tngnmerbabu.org
Parameter Detail
Luas Kawasan
5.820,49 hektar
Status Penetapan
SK.3623/Menhut-VII/KUH/2014
Lokasi Administratif
Kab. Semarang, Boyolali, Magelang
Koordinat Geografis
7°27’13” LS – 110°26’22” BT
Ketinggian
600 – 3.142 mdpl
Puncak Tertinggi
Kenteng Songo (3.142 mdpl)
Jumlah Puncak
7 puncak
Jalur Pendakian Resmi
5 jalur utama
Curah Hujan
2.000 – 3.000 mm/tahun
Suhu
17°C – 30°C
Tipe Iklim
Schmidt-Ferguson Tipe B
Flora
135 jenis (35 pohon, 100 tumbuhan bawah)
Fauna Burung
106 jenis
Zona Pemanfaatan Wisata
16,43 hektar
Desa Penyangga
36 desa

Berita Kawasan Taman Nasional