Data Taman Nasional Gunung Merbabu

tngnmerbabu.org

Informasi Geografis dan Pemetaan Digital Kawasan

Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu terletak pada koordinat geografis 110º26’22” Bujur Timur dan 7º27’13” Lintang Selatan. Posisi strategis ini menempatkan kawasan pada ketinggian antara 600 hingga 3.142 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, kawasan konservasi seluas 5.820,49 hektar ini terbentang di tiga kabupaten dalam Provinsi Jawa Tengah.

Pemetaan digital modern menunjukkan kompleksitas topografi yang didominasi hutan pegunungan dengan gradasi elevasi tinggi. Sistem informasi geografis mengidentifikasi empat zona ekosistem utama berdasarkan ketinggian dan karakteristik biofisik. Teknologi pemetaan satelit Sentinel-2A memungkinkan monitoring dinamis tutupan lahan dengan akurasi tinggi untuk keperluan manajemen konservasi.

tngnmerbabu.org

Pendataan Keanekaragaman Hayati Berbasis Saintifik

Inventarisasi flora menggunakan metodologi grid sistematis menghasilkan data 135 jenis tumbuhan yang terdokumentasi secara ilmiah. Komposisi keanekaragaman meliputi 35 spesies tingkat pohon, 100 spesies tumbuhan bawah, dan 60 spesies tanaman obat. Penelitian berbasis transek mengungkap keberadaan 22 spesies anggrek (Orchidaceae) dengan habitat tersebar pada ketinggian 1.500-2.500 mdpl.

Pendataan fauna menggunakan metode sampling purposive random mengidentifikasi 121 jenis burung dan 13 spesies mamalia. Monitoring khusus terhadap spesies kunci seperti Presbytis comata fredericae (rek-rekan) dan Nisaetus bartelsi (elang jawa) dilakukan dengan teknologi GPS. Database keanekaragaman hayati diperkaya melalui kolaborasi dengan institusi akademik dalam program penelitian jangka panjang berbasis saintifik.

Data Konservasi Taman Nasional Gunung Merbabu Berdasarkan Luas

Kategori Zonasi Luas (Hektar) Persentase Fungsi Utama
Zona Inti
3.247,85
55,8%
Perlindungan keanekaragaman hayati asli
Zona Rimba
2.189,23
37,6%
Penyangga zona inti dan pelestarian
Zona Pemanfaatan
16,43
0,3%
Wisata alam dan pariwisata berkelanjutan
Zona Tradisional
285,67
4,9%
Pemanfaatan tradisional masyarakat
Zona Rehabilitasi
67,31
1,2%
Pemulihan ekosistem terdegradasi
Zona Religi & Budaya
14,00
0,2%
Aktivitas keagamaan dan budaya
Total
5.820,49
100%
Konservasi terpadu

Penilaian Daya Dukung Berbasis Metode Ilmiah

Daya Dukung Fisik menggunakan Formula Berbasis Area

Perhitungan daya dukung fisik kawasan menggunakan formula PCC (Physical Carrying Capacity) dengan parameter luas area efektif. Zona pemanfaatan seluas 16,43 hektar menghasilkan kapasitas dasar 2.628 pengunjung per hari dengan rotasi 8 jam.

tngnmerbabu.org

Perhitungan Jejak Ekologi untuk Pariwisata Berkelanjutan

Analisis jejak ekologi mengintegrasikan faktor koreksi biofisik berdasarkan indeks Simpson untuk diversitas vegetasi dan sensitivitas tanah. Perhitungan RCC (Real Carrying Capacity) menghasilkan kapasitas efektif 1.314 pengunjung per hari setelah koreksi faktor lingkungan. 

tngnmerbabu.org

Survei Daya Dukung Sosial dan Analisis Persepsi Masyarakat

Survei komprehensif terhadap 36 desa penyangga menggunakan skala Likert menunjukkan tingkat penerimaan masyarakat sebesar 73,2%. Analisis persepsi mengidentifikasi faktor ekonomi sebagai motivasi utama keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan ekowisata.