Program Kerja Konservasi Taman Nasional Gunung Merbabu

tngnmerbabu.org

Program Perlindungan dan Pengamanan Kawasan

Taman Nasional Gunung Merbabu mengimplementasikan sistem perlindungan kawasan yang komprehensif dan berkelanjutan. Pengamanan dilakukan melalui patroli rutin yang melibatkan polisi hutan terlatih di seluruh wilayah resort. Tim patroli menggunakan teknologi modern seperti GPS dan sistem komunikasi digital untuk monitoring kawasan.

Program pengamanan juga mengintegrasikan partisipasi aktif masyarakat sekitar kawasan dalam upaya penjagaan. Kemitraan dengan tokoh masyarakat seperti Pak Kendo dan Pak Suprih menciptakan benteng sosial yang efektif. Pembentukan kelompok Masyarakat Mitra Polhut dan Masyarakat Peduli Api memperkuat jaringan pengamanan grassroot level.

Flora Prioritas Konservasi Gunung Merbabu

Spesies Anggrek Endemik dan Langka

Taman Nasional Gunung Merbabu memiliki kekayaan flora anggrek dengan total 22 spesies yang telah teridentifikasi melalui inventarisasi dan penelitian. Spesies anggrek prioritas meliputi Cheirostylis sp, Coelogyne longifolia, dan Eria multiflora yang ditemukan di berbagai zona ekosistem. Habitat anggrek tersebar dari zona pegunungan rendah hingga sub-alpin dengan karakteristik epifit dan terestrial.

Tumbuhan Pakan Utama Rekrekan (Presbytis fredericae)

Habitat rek-rekan berada di wilayah sisi timur, tenggara, dan barat laut Gunung Merbabu dengan ketinggian antara 1.662 hingga 2.887 mdpl. Tumbuhan pakan utama mencakup daun muda dari jenis puspa, kesowo, dan tumbuhan bawah seperti kerinyu. Preferensi pakan berubah mengikuti musim dan ketersediaan vegetasi di hutan primer alami yang tidak terganggu.

Flora Zona Pegunungan dan Sub-Alpin

Zona hutan pegunungan atas (1.500—2.400 m dpl) ditumbuhi oleh jenis akasia, puspa, sengon gunung, sowo, cemara gunung, pasang, dan tanganan. Zona sub-alpin di atas 2.400 mdpl didominasi rerumputan dan edelweis jawa yang menjadi ciri khas ekosistem pegunungan tropis. Adaptasi flora menunjukkan karakteristik khusus terhadap suhu dingin dan intensitas radiasi ultraviolet tinggi.

Tumbuhan Bernilai Ekonomi dan Ekologi Tinggi

TNGMb memiliki 135 jenis flora dengan spesies prioritas terdiri dari saninten (Castanopsis argantea), edelweiss (Anaphalis javanica), kemlandingan gunung (Paraserianthes lophantha) dan kesowo (Engelhardia serrata). Saninten merupakan spesies dilindungi dengan nilai ekologis sebagai stabilisator tanah dan watershed. Edelweiss memiliki status "Critically Endangered" menurut IUCN dan berfungsi sebagai indikator kesehatan ekosistem pegunungan tinggi.

Program Konservasi Keanekaragaman Hayati

tngnmerbabu.org

Konservasi Spesies Endemik Prioritas

Fokus pelestarian rek-rekan Jawa (Presbytis comata fredericae) dan elang jawa (Nisaetus bartelsi) melalui perlindungan habitat dan monitoring populasi berkelanjutan.

tngnmerbabu.org

Penelitian Populasi dan Habitat

Pemetaan distribusi spesies dalam sistem grid kawasan dan dokumentasi perjumpaan satwa pada berbagai tipe tutupan vegetasi untuk baseline data konservasi.

tngnmerbabu.org

Program Breeding Ex-Situ

Pengembangan kemitraan dengan lembaga penelitian untuk program perkembangbiakan ex-situ dan in-situ satwa prioritas dengan pemberdayaan masyarakat setempat.

Program Restorasi dan Rehabilitasi

tngnmerbabu.org

Gerakan 1001 Pendaki Tanam Pohon

Kegiatan penanaman diikuti 600-700 pendaki di jalur Tekelan, Cuntel, Wekas dan Selo dengan bibit puspa, beringin, pinus, dadap, cemara gunung disediakan gratis.

tngnmerbabu.org

Restorasi Habitat Pasca Kebakaran

Sebanyak 1.200 bibit aren, duwet, salam, dan puspa ditanam di area bekas kebakaran untuk restorasi dan penyediaan pakan satwa alami.

Revegetasi Area Terdegradasi

Target pemulihan ekosistem seluas 1.000 hektar selama 5 tahun dengan realisasi 1.185,25 hektar atau 119% dari target yang ditetapkan.

Pemulihan Ekosistem Hutan Pegunungan

Pemulihan komunitas hayati dan ekosistem yang mengalami kerusakan melalui zona rehabilitasi khusus dengan melibatkan partisipasi masyarakat dan kelompok kerja restorasi.

Program Pemberdayaan Masyarakat

tngnmerbabu.org

Kemitraan Konservasi Berkelanjutan

Program kemitraan konservasi digulirkan untuk mendorong masyarakat menjadi sejahtera sekaligus menjaga kelestarian keanekaragaman hayati kawasan penyangga.

tngnmerbabu.org

Pengembangan Usaha Produktif

Pelatihan dan pendampingan usaha pertanian berkelanjutan, peternakan ramah lingkungan, dan pengembangan produk olahan hasil hutan non-kayu untuk ekonomi masyarakat.

tngnmerbabu.org

Pemberian Akses Pemanfaatan Terbatas

Sistem zonasi yang memungkinkan pemanfaatan berkelanjutan di zona tradisional dengan mempertahankan fungsi konservasi dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

tngnmerbabu.org

Bantuan Modal Usaha Kelompok Binaan

Fasilitasi akses permodalan untuk kelompok usaha wisata, kelompok tani konservasi, dan unit usaha produktif yang mendukung pelestarian kawasan.

Program Pendidikan dan Penyuluhan

Program KSDAE Mengajar di Sekolah

Program Visit to School dilaksanakan di lima sekolah sebagai upaya memberikan bekal pendidikan lingkungan untuk mengenal potensi sumber daya alam.

tngnmerbabu.org

Kampanye Kesadaran Lingkungan

Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional dengan tema edukatif dan kegiatan praktis seperti “Ngrumat Tadah Banyu” dan “Ngrumat Tanduran” untuk membangun budaya konservasi.

tngnmerbabu.org

Pelatihan Konservasi untuk Masyarakat

Workshop dan pelatihan teknis konservasi, pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, dan pengembangan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan ekowisata berbasis komunitas.

tngnmerbabu.org

Visit to School untuk Pendidikan Anak

Pendidikan karakter peduli lingkungan sejak dini melalui kunjungan langsung ke sekolah-sekolah dengan materi interaktif tentang keanekaragaman hayati dan konservasi.

Ekowisata Berkelanjutan

Wisata pendakian Gunung Merbabu memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat lokal melalui perputaran uang antara pengunjung, unit usaha yang tersedia, dan tenaga kerja. Pengembangan ekowisata mengintegrasikan pendekatan berbasis lanskap yang menghubungkan aspek konservasi dengan kesejahteraan masyarakat. Sistem booking online dan teknologi RFID diterapkan untuk monitoring pendaki dan pengelolaan kapasitas daya dukung kawasan. Diversifikasi produk wisata mencakup birdwatching, interpretasi alam, dan wisata edukasi konservasi yang memberikan pengalaman berkualitas sambil mendukung upaya pelestarian.

Penelitian dan Pengembangan

Balai TNGMb melakukan pemetaan potensi kawasan dalam grid untuk memperoleh data flora fauna pada setiap tipe tutupan vegetasi sebagai basis perencanaan konservasi. Kemitraan dengan perguruan tinggi menghasilkan penelitian inovatif tentang ekologi, taksonomi, dan pengelolaan kawasan konservasi. Program magang dan internship mahasiswa menciptakan transfer knowledge yang berkelanjutan. Hasil penelitian diterjemahkan menjadi rekomendasi kebijakan dan strategi pengelolaan adaptif yang responsif terhadap perubahan lingkungan dan kebutuhan konservasi masa depan.