Rekrekan (Presbytis fredericae) merupakan primata endemik Gunung Merbabu yang statusnya sangat terancam punah. Spesies langka ini menjadi salah satu kekayaan biodiversitas kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu yang harus dilestarikan. Primata khas Jawa Tengah ini hanya ditemukan di beberapa fragmen hutan pegunungan tertentu di Pulau Jawa.
Populasi rekrekan di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu menunjukkan tren positif. Data monitoring tahun 2018 menunjukkan peningkatan populasi hingga 60% dibandingkan baseline 2012. Kini tercatat 24 ekor rekrekan yang tersebar di blok Sikendil dan blok Pandean. Peningkatan ini membuktikan efektivitas program konservasi yang dijalankan pengelola taman nasional.
Habitat alami rekrekan berada di ketinggian 1.662 hingga 2.887 meter di atas permukaan laut. Mereka mendiami hutan primer dengan vegetasi beragam seperti akasia, kina, bintami, dan sowo. Primata ini memiliki karakteristik tubuh ramping dengan ekor panjang yang membantu keseimbangan saat bergelantungan. Rekrekan aktif pada siang hari dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk grooming.
IUCN Red List 2011 menyatakan Presbytis fredericae termasuk kategori endangered dengan ancaman utama berupa kerusakan habitat. Habitat surili Jawa telah menyusut drastis hingga 96% dari luas semula. Fragmentasi hutan pegunungan menjadi tantangan besar bagi kelangsungan hidup spesies ini. Oleh karena itu, perlindungan habitat menjadi prioritas utama konservasi.
Upaya pelestarian rekrekan memerlukan pendekatan komprehensif dan berkelanjutan. Program pengkayaan habitat terus dilakukan untuk menciptakan kondisi optimal bagi perkembangbiakan. Penelitian kolaboratif dengan perguruan tinggi diperlukan untuk memahami struktur populasi secara mendetail. Rencana pembangunan stasiun riset primata akan mendukung monitoring jangka panjang dan penelitian akademis.
Keberadaan rekrekan di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu menjadi indikator kesehatan ekosistem pegunungan. Primata ini berperan penting dalam penyebaran biji dan menjaga keseimbangan ekosistem hutan. Dukungan masyarakat sekitar dalam menjaga kelestarian habitat sangat diperlukan. Edukasi konservasi kepada generasi muda menjadi kunci keberlanjutan program pelestarian.
Masa depan rekrekan bergantung pada komitmen bersama dalam melestarikan hutan pegunungan Jawa. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga penelitian, dan masyarakat lokal akan menentukan keberhasilan konservasi. Dengan upaya sistematis dan berkelanjutan, populasi rekrekan di Gunung Merbabu diharapkan dapat pulih dan berkembang untuk generasi mendatang.
